Tadinya aku nggak mau membahas hal-hal yang berbau Dilan, serius! Karena menurutku, segala hal tentang Dilan udah dibahas oleh banyak orang. Dan aku nggak mau jadi bagian dari orang-orang itu. Meskipun aku termasuk orang yang udah lama mengetahui Dilan. Bahkan sejak beberapa bulan setelah novelnya terbit, lalu ada issue mau diangkat ke layar lebar, sampai filmnya sekarang udah tayang.
Karena kemakluman aku itulah, aku nggak mau ikutan membahas Dilan. Biarin dah kalau pada heboh, yang penting aku enggak.
Tapi karena barusan ada Whatsapp dari Kang Garem yang menyangkut Dilan, akhirnya aku putuskan untuk ikutan membahas Dilan dan Milea.
DM: Kepala aku pusing *beneran pusing karena pas berangkat ngantor keujanan*
KG: Apalagi yg sakit? Biar lgsg ke rumah sakit aja. Atau klinik.. Dst ada klinik kn
DM: *langsung ngerasa bete* Oke, aku nggak wa lagi 😊
KG: Emg aku dokter? Aku gapunya solusi, solusinya ya minum obat klo nanya aku. Klo mau mesra, pacaran sm dilan
DM: Biarpun bukan dilan, emang kalo cuma dicurhatin nggak mau? Yaudah iya, aku mau sakit kayak apaan juga nggak ngeluh2 lagi. Lagian juga lau lebih sempet like2 di ig orang ketimbang baca wa aku dari tadi pagi 😊
KG: Yaudah sini aku perhatiin, nanti km ke kemang aja, nanti biar lgsg aku ksh pilihan, mau aku getok apa aku jambakin kepala kamu. Tuh aku udh mesra kyk dilan, tp ganteng an aku drpd dia
DM: Sehat?
Kurang asem apa coba percakapan di atas?!
Ini nih yang bikin aku kesel sampai detik ini. Kang Garem maksudnya apaan coba ngebahas-bahas Dilan? Padahal sekalipun aku nggak pernah ngebahas Dilan karena aku biasa aja. Juga nggak pernah punya cita-cita nyari cowok kayak Dilan. Maaf, aku nggak suka segala hal yang terlalu mainstream.
Beneran deh, Dilan itu lagi mainstream banget! Ada banyak instastory atau postingan orang di Instagram yang berisi kalimat Dilan. Juga beberapa grup Whatsapp yang di dalam percakapannya mengutip kalimat Dilan.
Aku… Bosan 😦
Ya nggak salah juga sih sebenarnya. Apapun yang sedang hangat, pasti cepat jadi viral. Dan kalau udah jadi viral, maka orang-orang akan mengikuti. Positifnya jadi bisa mendongkrak film Dilan itu sendiri, bikin orang jadi penasaran se-romantis apakah kisah Dilan dan Milea.
Jadi, berikut ini adalah hal-hal yang ada dibenakku kalau ada yang membahas tentang Dilan dan Milea. Apa aja yang membuat aku memutuskan untuk biasa aja kepada mereka berdua.
1. Berawal dari Galunggung
Pada bulan Juni 2015, aku pernah melakukan satu tindakan nekat… Yaitu pergi ke Tasikmalaya seorang diri! Seriusan din, sendiri? Iya kok, sen-di-ri. Tapi dari Jakarta aja sih sendirinya, sampai sana dijemput sama ex teman kantor (sebut aja Nino) yang udah balik lagi ke kampung halamannya di Tasik. Sebenarnya aku nggak mau berdua doang sama dia, tapi teman kantor aku yang satunya lagi ngebatalin rencana ke Tasik. Karena aku udah ngidam ke Galunggung, dengan polosnya aku minta anter si Nino. Dan nggak berpikir kalau dia bakal geer karena aku minta antar kesana.
2. Ke Tasik adalah ide buruk
Begitu sampai Tasik, tadinya aku mau minta anterin ke Galunggung untuk lihat sunset, kemudian minta cariin penginapan supaya nggak ngerepotin keluarganya. Tapi pas di motor, aku ditakut-takutin dong. Katanya di Galunggung kalau malam itu seram. Enggak, bukan karena hal mistis, tapi karena udah jadi rahasia umum kalau suasana malam disana (katanya) dipenuhi sama orang-orang mesum. Aku sampai melongo sewaktu diceritain, karena anggapan aku Galunggung pasti sama kayak gunung-gunung lainnya yang dijaga sama orang-orang. Eh ternyata di dekat pintu masuk sana, yang dekat kolam pemandian air panas, suka ada orang-orang nakal. Aku pun ciut dan nggak jadi minta kesana malam itu. Akhirnya kami cuma nyari makan dan keliling Tasik, kemudian aku menginap di rumahnya karena menurut Ibunya, nyari penginapan yang aman itu susah. Karena merasa ngerepotin, dan sepanjang keliling Tasik itu Nino mulai aneh, aku merasa bahwa ke Tasik adalah ide buruk!
3. Antara geer atau benar suka?
Seperti duo traveling lainnya, kami menjelajah Galunggung yang saat itu sedang ramai. Karena aku tahu diri, jadi aku ajak ngobrol lah si Nino selama perjalanan. Dan dia juga bercerita tentang keluarganya. Selesai Galunggung, kami mencari makan karena udah siang, dan aku pun minta antar ke Terminal karena aku harus kembali ke Jakarta. Masalah dimulai ketika sekembalinya dari Tasik. Nino yang makin gencar mendekati, dan aku pun cukup suka sama dia. Tapi suka aja nggak cukup yakan. Aku masih berpikir, sebenarnya diantara kami itu apa? Hanya geer atau benar suka?
4. Awal mengenal Dilan
Saat itu juga, saat lagi gencar-gencarnya Nino melakukan pendekatan, aku berkenalan dengan tokoh Dilan. Adalah Hanum yang pertama kali jatuh cinta pada Dilan, kemudian aku mulai mencari tau. Sayangnya waktu itu novel Dilan sedang langka. Aku juga sempat curhat ke Nino kalau aku pengen banget novel itu. Tapi setelah aku mencari di Mall Puri, aku menemukan novel Dilan. Sewaktu aku cerita kalau aku udah menemukan Dilan, Nino cuma lesu gitu menanggapi. Tenyata eh ternyata, dia itu udah keliling toko buku di Tasik buat nyariin pesanan aku, tapi belum sempat bilang kalau udah beliin Dilan, eh aku keburu bilang kalau aku udah beli (ribet yak bahasanya).
5. Balada novel Dilan
Aku, Hanum dan Nino lagi demam novel Dilan. Hanum bilang, Dilan romantis (romantis menurut Hanum ya kayak Dilan). Nino bilang, Milea itu cantik. Aku bilang, aku nggak terlalu bersemangat untuk baca novel Dilan karena mereka berdua udah spoiler, huft. Dan parahnya lagi, novel Dilan bukan kategori happy ending. Sebagai penganut happy ending, jelas aku jadi malas membaca novel itu. Bahkan sampai novel Milea muncul, dan sampai film Dilan jadi, aku masih belum kelar baca novel yang udah aku beli sejak 2,5 tahun lalu. Karena apa? Ya itu, karena nggak happy ending (langsung sungkem ke Ayah Pidi Baiq).
6. Kisah Dilan dan Milea
Pernah suatu hari (karena masih musim novel Dilan), muncul percakapan seperti ini antara aku dan Nino.
“Gue mau jadi Dilan ah,” kata Nino.
“Kenapa?” tanyaku, gagal paham.
“Soalnya lu cantik kayak Milea, dan gue kagum sama lu. Persis kayak Dilan ke Milea,” kata Nino dengan gombalan tingkat tinggi.
Aku cuma bisa ngakak dan menanggapi. “Kalau gitu, nanti gue bakal nikah sama orang lain. Terus lu nikah sama orang lain juga.”
“Lah, kok gitu?”
“Lah, kan Milea akhirnya nggak sama Dilan.”
Kemudian Nino jedotin kepalanya ke tembok, gagal gombal.
***
Beberapa bulan setelah (sebut aja) cinta sesaat itu, hubunganku dan Nino merenggang. Penyebabnya karena apa, aku juga lupa sih. Yang jelas kami jarang komunikasi dan akhirnya memilih jalan hidup masing-masing (caileh bahasanya, padahal mah cuma naksir-naksiran doang). Lagian beda kota, ribet kalau mau jadian.
Sekarang kalau ada yang membahas Dilan, kenangan akan kejadian itu terulang lagi. Bukan untuk disesali, tapi untuk diketawain. Kok dulu aku bisa se-alay itu yak? Bhahaha.
Jadi buat Kang Garem, plis jangan bahas Dilan di depan aku. Cukup orang-orang di Instagram dan grup Whatsapp aja yang ngomongin Dilan, Dilan dan Dilan. Kamu jangan!
Lagian aku nggak mau punya cerita kayak Dilan dan Milea. Karena gini lho, seromantis-romantisnya Dilan dan Milea, mereka nggak berakhir di pelaminan. Mereka hanya sebuah kisah pemanis di masa muda.
Aku lebih memilih jadi Riani di novel 5 cm (novelnya lho ya, bukan filmnya). Selain karena nama Riani mirip kayak nama Ibuku dan nama presenter Jejak Petualang yang aku idolain, Riani di 5 cm adalah sosok yang tegar karena berhasil menahan rasa sukanya ke Zafran selama bertahun-tahun. Bersyukur Riani dan Zafran berakhir dengan happy ending. Ihiwww (ye, kalau 5 cm nggak happy ending juga lu kagak suka din!).
Begitulah.
Tapi selain karena alasan tersebut, aku tetap menikmati kehebohan Dilan kok. Karena ngerasa lucu aja tiap baca plesetan-plesetan yang dibuat warganet, jadi hiburan tersendiri. Sungguh, Dilan menginspirasi warganet untuk lebih kreatif.
Salam Dilan!
Org2 pd demam Dilan dan Milea
LikeLiked by 1 person
Iyak, tapi gapapa lah daripada demam panggung 😂😂😂
LikeLike
Gara gara Dilan aku jadi tahu rindu itu berat,padahal kalo menurutku yang berat itu pada saat disuruh bayar tagihan kartu kredit,hehehe.
LikeLiked by 3 people
Untung aku nggak punya kartu kredit, jadi nggak berat2 amat lah ya 😂😂😂
LikeLike
Bagus Din,jangan pake CC
LikeLiked by 1 person
Kalo kata emak mah, makan pake tahu tempe aja gegayaan pake kartu kredit 😂😂😂
LikeLike
Dilan itu siapa?
LikeLiked by 2 people
Dilan itu tokoh utama di novel dan film Dilan
LikeLiked by 1 person
Rame?
LikeLike
Aku belum nonton. Lagian aku nggak suka nonton film di bioskop, soalnya aku ketiduran melulu 😀
LikeLike
Aku suka baca novel itu karena banyak hikmahnya, semoga aku sehera bisa tulis itu di blog hehe
LikeLiked by 1 person
Awal2 aku juga excited bacanya. Tapi karena pas baca ketiduran mulu (bukan cuma baca dilan, tapi baca semua novel), akhirnya nggak kelar2 sampe sekarang 😂😂😂
LikeLiked by 2 people
Haha itu mah, orangnya yang bermasalah. Tapi kayaknya itu penyakit umum orang indonesia. Sampek ada pepatah bilang, “Kalau mau cepet ngantuk dan tidur, baca buku saja”. #tidakbaik
LikeLiked by 2 people
Ya tapi tergantung mood sih. Kalo lagi semangat ya bacanya cepet 😀
LikeLike
Sip.
LikeLiked by 1 person
Btewe percakapannya bikin sebel, huhu 😂 gak maksud mau kompor-komporin kak din, cuma klo lg sakit digituin jadi sebel 😫, pengen rasanya ku hukum, beliin sate padang 😅
LikeLiked by 2 people
Emang minta di sleding itu orang! Tapi tenang kak kunu, spesial untuk kang garem utangnya selalu dalam bentuk es kopi di kopisop hitz, ya minimal 2 gelas sih 😂😂😂
LikeLike
Lagi heboh ya ini film? Tapi, aku ga tertarik sama sekali!! 🤗
Mendingan nonton drama korea, penasaran akan jalan ceritanya. Walaupun orang2 udah ga pada demam korea. 😄😄
Aku terkena virusnya istriku..😆😆
LikeLiked by 1 person
Bapak-bapak zaman now mah gitu, cepet bener ketularan virus drakor dari Istrinya 😀
LikeLike
Ha..ha..ha, 👌👍 jujur dari kemaren aku sempat mikir apa itu drakor? Nah sekarang baru tau, ternyata singakatan dari drama korea ya? 👌😃🤗
LikeLike
Baru baca tweet orang juga yang ga terlalu suka dilan, bapernya udah tingkat dicekokin drama korea mulu, jadinya nonton dilan pun biasa aja 😂. Selain bikin baper daya tariknya film ini apa lagi ya
LikeLiked by 2 people
Heumn, apa ya *ikutan bingung*
Nggak tau, aku beloman nonton sih sampai sekarang 😀
LikeLike
Apa sih istimewanya Dilan, sampe pada rame ngebahas Dilan!? *langsung ke bioskop terdekat
LikeLiked by 2 people
Entahlah, mungkin karena katanya Dilan itu so sweet 😀
LikeLike
Coba mau liat ah, manisan mana sih sama mas J 😂
LikeLiked by 2 people
Ya ampun, biasanya sih manisan lelaki bule. Tapi aku juga belom nonton sih 😀
LikeLike
Iya pada heboh. Sayang sampai sampai skrg blm tertarik baca novel romans…😅😅
LikeLiked by 2 people
Takut baper yak? Apa karena cerita novel roman itu terlalu gimana gitu? 😀
LikeLiked by 1 person
Selera saja sih..Lebih suka novel detektif scifi dan thriller…😅
LikeLiked by 2 people
Kalo aku mah baca yang model begitu takut nggak sampe otaknya, wkwkwk 😀
LikeLike
Saya sebenarnya pengen heboh Dilan juga, Din. Tapi, apa kata dunia?
Saat ikutan heboh AADC aja, teman2 pada ngakak ngetawain.
Kesimpulannya, tahu Dilan dan Milea hanya dr kehebohan warganet aja *berharap dilempar novelnya sm Pidi Baiq 😳 *
LikeLiked by 2 people
Kenapa diketawain?
LikeLiked by 1 person
Tahun 90-an kan jg udah jd murid SMA, Din.
Bahayya kalau ntar serasa jd anak SMA lagi setelah nonton 😀
LikeLiked by 1 person
Padahal komen sebenarnya menulis ini:
Menurut saya, Foto diatas, model dan pemandangannya jauh lebih menarik drpd kehebohan itu *langsung ditimpuk sm fansnya Dilan 😀 *
LikeLiked by 1 person
Itu foto pas di Galunggungnya mbak, hasil karyanya si Nino *eaaa
LikeLiked by 1 person
aku benar-benar nga tau loh mengenai Dilan hiksss…emang rame bangat yach?
LikeLike
jadi pengen ke galunggung
LikeLike
Gapapa demam Dilan Milea juga, lama kelamaan juga mereda sendiri hahaha. Aku udah baca 3 novelnya, tapi belum nonton filmnya. Alasannya, sibuk 🙂
SOSOAN SIBUK SEBEL BET EMANG.
LikeLike
Udah kelamaan, nanti aja nonton pas Dilan 1991 😳😳😳
LikeLike
Biarpun mainstream, tapi bahasan Dilan yang ini beda banget sama yang lain bahaha
Semoga makin dekat jadi Riani!
LikeLiked by 1 person
sama ending-nya dengan Dilan ya
btw .. aku baru tahu Dilan baru2 ini lho … bangga atau kudet .. ga jelas 🙂
LikeLiked by 1 person
Aduduh, emang sekarang zaman2 nya dilan kk, sabar2 aja, hahaaaaa
Btw, aku ada nonton 5 cm, iya kagum ama riani
LikeLike