Cerita Sore

Rasanya Jadi Anak Bungsu

Kata orang-orang, anak bungsu itu identik sama manja. Bener sih, selain manja pasti bawel juga. Rada pendendam. Nggak mau ngalah. Ya pokoknya nyebelin deh anak bungsu itu! Apalagi kalau kasusnya kayak aku, anak bungsu dari dua bersaudara yang semuanya perempuan.

Kebayang nggak sih betapa pusingnya Bu Yani ketika misahin 2 anaknya pas berantem. Namanya perempuan yakan, berantem lebih banyak omong ketimbang penyelesainnya.

Tapi diantara semua masalah, ada beberapa hal yang menyenangkan sebagai anak bungsu.

1. Disayang dan Dibela

Jadi anak bungsu dengan rentang usia 6 tahun bikin aku disayang banget sama Ibu. Pernah pas kecil kita berdua berantem besar sampai Mbak nangis dan lari ke kamar atas lalu teriak… “Adek mah apa-apa dibelain melulu!”. Waktu itu aku ngetawain karena Ibu lebih bela aku, eh pas aku ngeledek, Ibu ikutan marahin aku sambil bilang… “Ini juga adeknya!”. Tapi itu aja sih berantem terparah sepanjang masa. Semakin Mbak dewasa, dia udah jarang marah-marah karena jam sekolah kita juga beda. Pas Mbak udah kerja, aku selalu dijajanin tiap kita ke supermarket.

2. Dianggap Manja

Mbak Mira sewaktu SMK itu hebat lho. Dia berangkat sekolah siang naik angkot. Pulangnya suka jalan kaki dari sekolah sampai perempatan yang cukup jauh. Ditambah jalan kaki lagi dari gang Caplin sampai rumah yang jaraknya kurang lebih 1 km. Katanya sayang kalau duitnya buat ngojek (soalnya kalai diatas jam 5 sore angkot yang masuk ke dalam udah tutup). Ya tapi nggak selamanya Mbak jalan kaki sih. Kadang Mbak nebeng sama teman cowok. Pergaulan dia lebih luas daripada aku. Sedangkan aku, dari TK sampai SMP sekolah di dekat rumah yang cuma jalan kaki selama 15 menit. Pas SMA, sekolah di sekolah swasta yang harus naik angkot. Lanjut naik ojek karena aku sekolah siang sampai jam setengah 6 sore. Nggak ada tuh, kasus aku jalan kaki kayal Mbak. Dasar anak manja!

3. Cepat Dewasa

Ada banyak hal yang bikin aku jadi cepat dewasa. Bukan dewasa dalam artian aneh-aneh ya. Tapi dewasa yang cenderung centil. Bayangin aja, sejak aku kecil aku udah mendengarkan lagu-lagu Padi, Dewa 19, Jikustik, Westlife dan sebagainya yang liriknya tentang percintaan orang dewasa. Itu karena Mbak memenuhi rak di kamar dengan kaset-kaset tersebut. Belum lagi majalah remaja kayak Kawanku, Gadis, dan tabloid yang dibeli karena hadiahnya poster idola. Ada juga majalah Nida (atau apa gitu judulnya, yang jelas majalah remaja Islami). Dulu aku sampai nangis-nangis tiap baca cerpen di majalah remaja itu, padahal masih bocah.

4. Ada Kalanya Mengalah

Ketika terpentok sesuatu, ada kalanya adik juga mengalah. Terlebih kalau itu yang berkaitan dengan materi. Biarpun pas sekolah uang jajan aku aman, pas aku lulus sekolah aku harus memendam cita-cita kuliah di PG SD seperti yang teman sekolahku ajak. Alasannya karena Mbak mau nikah, jadi uangnya untuk Mbak dulu, aku kuliah di kampus standar aja ya. Oke, baiklah. Lagian aku sadar diri. Kita emang bukan dari keluarga yang kaya raya. Kita adalah keluarga sederhana yang spesial.

5. Berusaha Lebih baik

Kalau beban moral kakak sebagai contoh bagi adik, maka beban moral yang ditanggung adik adalah… Agar nggak melakukan kesalah yang sama seperti kakak. Berusaha lebih baik bukan berarti menganggap kakak buruk ya. Aku pernah berada dititik… “Pokoknya aku nggak boleh ngelakuin kayak apa yang Mbak lakuin”. Atau berpikir kelak pas nikah, maka aku akan nabung sendiri dan nggak mau nyusahin orang tua. Dan juga aku mau jadi petualang yang jalan-jalan ke banyak tempat dan ngerasain naik gunung. Makanya pas kerja dan mengjasilkan uang sendiri, aku baru memulai semuanya. Jalan-jalan, naik gunung, pokoknya jangan kayak Mbak lah yang hidupnya cuma berkisar antara rumah-kantor.

***

Yha, seperti itulah rasanya jadi anak bungsu. Ngeselin-ngeselin gimanaaa gituuu. Tapi nggak selamanya anak bungsu cuma tau kata manja dan ngeselin. Sesekali jadi anak baik juga kok!

11 thoughts on “Rasanya Jadi Anak Bungsu

  1. Keyword manja pasti adalah ya kalau bicarain anak bungsu wkwk. Adik saya yang bungsu nggak gitu manja sih untungnya, rada pendendam inii yang susah hmm

    Like

Leave a reply to dinimuktiani Cancel reply