Biarpun imut mempesona kalem kayak boneka mampang gini, aku pernah mengalami beberapa hal yang menurutku terbilang absurd. Menurutku lho ya, kalau menurut kalian ya nggak tau wkwkwk.
Read MoreCategory: Cerita Sore
Lika Liku TJ Blok M – Ragunan via Kemang
Ada apa dibalik siang hari ini? Kenapa tiba-tiba si Dini nulis? Oh, tentu aja karena mengantuk, wkwkwk. Jadi aku mau curhat aja deh ya. Berhubung judulnya curhat, jadi ya nulisnya random banget. Begini curhatannya…
Belum terlalu lama sih, baru satu bulanan aja aku jadi pengguna setia TJ. Tepatnya sejak aku PP Benda – Kebon Jeruk. Karena udah nggak hamidun, jadi aku bisa bebas naik transportasi apapun. Dan aku merasa kalau TJ cukup praktis dan ekonomis untuk perjalanan pulang.
Keluarga Harbolnas
Agak aneh sih keluarga kecil ini, kenapa 2 hari peringatan bisa tanggal cantik gitu, udah kayak harbolnas.
Dimulai ketika setahun lalu.
Tentang 10-10
Selain harbolnas, ada yang spesial di tanggal 10 bulan 10 tahun ini. Namanya Ranu, kalau kata Kang Garem, sesuai sama tempat pertama kali emak dan babanya COD-an.
***
“Kamu yakin Din, mau cuti mulai senin besok? Emang HPL-nya kapan?” tanya orang-orang kantor.
Pemeriksaan dengan Beberapa Dokter di BWCC Jagakarsa
Sejak beberapa bulan lalu, aku rutin berkunjung ke BWCC alias Bintaro Women and Children Clinic sebulan sekali untuk video call-an sama anak yang masih di dalem perut. Nah, berhubung yang dekat dari Kemang adalah BWCC Jagakarsa, jadi kami periksa ke sana.
Sebenarnya setelah tau kalau hamidun, aku sering banget gonta ganti dokter untuk pemeriksaan. Selain karena nyari kenyamanan (ciyeh), aku juga mau membandingan beberapa tempat itu untuk melahirkan kelak.
Biru
Belum genap satu minggu berita duka datang dari Wira yang kehilangan anaknya di usia 12 hari. Sebagai calon ibu, tentu aja hati aku merasa miris. Ya emang sih, kejadian kehilangan anak ini bukan yang pertama kali aku dengar.
Ada Kak Sulis, yang awal tahun 2018 lalu kehilangan janinnya di usia kandungan kurang dari 6 bulan. Waktu itu aku sama Kang Garem masih pacaran dan belum merencakan pernikahan. Kami menjenguk Kak Sulis, dan disitu aku lihat kalau Kak Sulis itu tegar banget! Bercerita tentang banyak hal, dan pasti menghibur aku dengan nggak menunjukkan foto janinnya. Dia bilang dia nggak mau aku takut (lebih tepatnya trauma) karena hal tersebut.
Rasanya Jadi Anak Bungsu
Kata orang-orang, anak bungsu itu identik sama manja. Bener sih, selain manja pasti bawel juga. Rada pendendam. Nggak mau ngalah. Ya pokoknya nyebelin deh anak bungsu itu! Apalagi kalau kasusnya kayak aku, anak bungsu dari dua bersaudara yang semuanya perempuan.
Kebayang nggak sih betapa pusingnya Bu Yani ketika misahin 2 anaknya pas berantem. Namanya perempuan yakan, berantem lebih banyak omong ketimbang penyelesainnya.
Setelah 2 Bulan
Setelah 2 bulan… Ternyata kehidupan pernikahan itu semakin seru. Banyak hal-hal baru yang dipelajari dan hal-hal lama yang terasa berbeda ketika dialami sekarang.
Babak Kedua
Minggu, 02 Juli 2018
“Pokoknya bulan ini aku mau dateng ke rumah. Siap nggak siap. Kalau kamu nggak mau ya udah, aku belok ke rumah Pevita!” ancam Fahmi alias Kang Garem.
Pevita yang dimaksud adalah Pevita Pearce, artis yang cakepnya 11-15 sama aku itu lho, ihiw.
Aku hanya membalas dengan nada sinis. “Yaelahhh, kayak Pevita mau sama situ aja?!”
Yang Terlewatkan
“Cil…”
“Iya, napa bu?”
“Kok gue nggak dapet kueh parcel deh. Biasanya dapet kan? Padahal tadi Bu L telepon ruangan loh nyuruh gue ambil. Tapi cuma buat ramean, gue sendiri nggak dibagi. Padahal biasanya juga gue disuruh ngambil.”
“Aku sih pas pagi disuruh ke ruangan milih mau kueh apaan.”